Sukses Veddriq Raih Emas Olimpiade Bukan karena Fasilitas Mewah

PONTIANAK, Media Aksi  – Peraih medali emas Olimpiade Veddriq Leonardo mengungkapkan  bahwa kemenangan bersejarahnya di Olimpiade Paris bukan karena fasilitas mewah , melainkan hasil dari tekad yang kuat dan  disiplin saat  berlatih.

Veddriq membuat sejarah dengan menjadi atlet Indonesia pertama yang memenangkan medali emas Olimpiade di cabang olahraga non bulu tangkis.

Berbicara kepada wartawan di kampung halamannya di Pontianak, Kalimantan Barat, Veddriq menyampaikan, dirinya tidak mampu membeli peralatan mahal saat mempersiapkan Olimpiade Paris.

“Saya bukan dari keluarga kaya. Fasilitas latihan saya tidak berkelas profesional — ayah saya membangunnya untuk saya. Ini menunjukkan bahwa kesuksesan tidak datang dari memiliki peralatan terbaik, tetapi dari memiliki kemauan yang kuat,” kata Veddriq.

Veddriq meraih medali emas di nomor panjat tebing putra mengalahkan pemegang rekor dunia Sam Watson. Ia mencatat waktu 4,75 detik di final, hanya kurang sedikit dari rekor Watson yaitu 4,74 detik, yang dibuat saat  perebutan di tempat ketiga.

Veddriq dan Aleksandra Mirosław dari Polandia sama-sama mengukir sejarah sebagai peraih medali emas pertama dalam cabang olahraga panjat tebing Olimpiade, yang memulai debutnya di Olimpiade Paris.

“Hari ini, kita telah menunjukkan bahwa Kalimantan Barat mampu melahirkan juara dunia. Dengan kerja keras dan tekad, kita bisa meraih lebih banyak lagi,” kata Veddriq.

Sebelumnya, Veddriq dan atlet sepeda Bernard Van Art, yang sayangnya tidak memperoleh medali di Paris, dirayakan dengan pawai keliling Pontianak. Ribuan warga dan pelajar menerjang hujan rintik-rintik untuk menyemangati pahlawan lokal mereka.

Veddriq, bersama atlet angkat besi Rizki Juniansyah, masing-masing mendapat hadiah Rp 6 miliar dari pemerintah atas keberhasilan menggondol medali emas. Pebulu tangkis Gregoria Mariska Tunjung yang meraih perunggu tunggal putri menerima Rp 1,65 miliar.

Pos terkait