JAKARTA, Media Aksi – Keprihatinan terhadap peningkatan kasus diabetes tipe 1 pada anak-anak mendorong Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengambil langkah strategis untuk meningkatkan sistem deteksi dini dan penanganan penyakit ini.
Melalui serangkaian inisiatif yang disampaikan pada acara Peringatan Hari Diabetes Sedunia di RSUP Dr. Cipto Mangunkusomo (RSCM), Jakarta, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menggarisbawahi urgensi penanganan cepat terhadap kasus diabetes pada anak-anak.
Dalam sambutannya, Menkes mengungkapkan keprihatinannya terhadap prevalensi diabetes tipe 1 pada anak-anak. “Saya sangat kaget bahwa ternyata banyak anak-anak di dunia, termasuk Indonesia, yang terkena diabetes tipe 1 sejak kecil. Jika tidak diobati dengan cepat, diabetes tipe 1 ini bisa berakibat fatal,” ungkap Menkes Budi Gunadi Sadikin.
BACA JUGA : Kasus Kecanduan Judi Online di RSCM Melonjak, 172 Pasien Ditangani Sepanjang 2024
Menindaklanjuti kekhawatiran tersebut, Kementerian Kesehatan telah mengambil sejumlah langkah strategis, termasuk mengintegrasikan program skrining diabetes anak ke dalam inisiatif skrining kesehatan nasional yang diprakarsai oleh Presiden Prabowo Subianto. “Saya sudah memutuskan untuk memasukkan skrining diabetes ini untuk kelompok anak-anak, agar masalah ini bisa terdeteksi lebih dini dan penanganannya lebih cepat,” tegas Menkes.
Salah satu terobosan signifikan dalam upaya penanganan diabetes anak adalah pengembangan dan implementasi aplikasi PrimaKu, hasil kolaborasi antara Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dengan berbagai pemangku kepentingan terkait. Aplikasi ini telah diintegrasikan dengan platform Satu Sehat, menciptakan sistem pemantauan yang lebih komprehensif dan terstruktur.
Efektivitas aplikasi PrimaKu telah mulai terlihat dengan tercatatnya 160 ribu pengukuran dari 883 pasien yang terdaftar dalam sistem. “Dengan integrasi antara Primaku dan Satu Sehat, data pasien akan lebih rapi dan terintegrasi dengan baik. Ini akan memungkinkan kita untuk memantau anak-anak yang terkena diabetes secara lebih efektif dan memberikan pengobatan yang lebih baik,” jelas Menkes.
BACA JUGA : Telemedicine dan TTE di Apotek, Terobosan Baru dalam Layanan Kesehatan
Statistik terkini menunjukkan bahwa ribuan anak di bawah usia 18 tahun di Indonesia hidup dengan diabetes, dengan mayoritas kasus merupakan diabetes tipe 1. Kondisi ini semakin menguatkan pentingnya sistem deteksi dini dan penanganan yang tepat untuk mencegah komplikasi fatal yang dapat terjadi jika penyakit ini tidak ditangani dengan baik.
Menkes Budi menekankan bahwa integrasi sistem dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan merupakan kunci dalam menurunkan angka kematian akibat diabetes pada anak-anak. “Semoga dengan adanya sistem yang lebih baik, kita bisa memastikan bahwa anak-anak yang menderita diabetes mendapatkan perawatan yang tepat dan terjangkau. Dengan deteksi dini dan penanganan yang cepat, kita dapat meningkatkan peluang mereka untuk hidup sehat,” ujar Menkes.