JAKARTA, Media Aksi – Fenomena kecanduan judi online di Indonesia menunjukkan tren yang mengkhawatirkan. Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta mencatat lonjakan signifikan kasus kecanduan judi online, dengan total 172 pasien menjalani pengobatan sepanjang tahun 2024.
Kepala Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)-RSCM, dr Kristiana Siste Kurniasanti, mengungkapkan rincian angka tersebut. “Saat ini dari Januari sampai Oktober 2024 ada sekitar 126 pasien -akibat- judi online yang dirawat jalan, tapi untuk yang dirawat inap dari Januari sampai Oktober 2024 itu ada sekitar 46 pasien,” jelasnya di Jakarta, Jumat (15/11/2024).
Data ini menunjukkan peningkatan dramatis dibandingkan tahun 2023, dengan jumlah pasien rawat jalan meningkat dua kali lipat dan pasien rawat inap bahkan mencapai tiga kali lipat dari tahun sebelumnya. Yang lebih mengkhawatirkan, mayoritas pasien berada dalam kelompok usia produktif 18-35 tahun, meski terdapat juga kasus yang melibatkan remaja berusia 14-17 tahun.
Sebagai rumah sakit rujukan pusat untuk rehabilitasi kecanduan judi online, RSCM menerima pasien dari berbagai wilayah Indonesia, termasuk Jabodetabek, Jawa Tengah, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. “Bisa dengan rujukan, bahkan bisa juga datang sendiri ke sini karena memang sudah kecanduan judi online,” tambah dr Kristiana.
Program rehabilitasi yang ditawarkan bervariasi, dengan durasi mulai dari tiga bulan hingga satu tahun, disesuaikan dengan tingkat kecanduan pasien. Kabar baiknya, seluruh layanan rehabilitasi ini dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan. “Ter-cover oleh BPJS, -baik- rawat inap dan rawat jalan,” pungkas dr Kristiana.
Lonjakan kasus ini menjadi indikator pentingnya penanganan serius terhadap masalah kecanduan judi online yang semakin mengancam kesehatan mental masyarakat Indonesia, terutama generasi muda.