JAKARTA, Media Aksi – Badan Keamanan Laut (Bakamla) bersama Penjaga Pantai Jepang melakukan latihan bersama untuk memperkuat pertahanan terhadap serangan perompak dan tindakan kejahatan di wilayah laut.
Kolaborasi tersebut ditandai dengan kunjungan Coast Guard Jepang ke Bakamla di Dermaga JICT, Jakarta Utara.
“Kerja sama ini juga mencerminkan hubungan baik kedua negara,” kata Sekretaris Bakamla Laksamana Muda Samuel Kowaas saat jumpa pers di Dermaga JICT, Rabu (22/1/2025).
Latihan gabungan tersebut akan berlanjut hingga 26 Januari, yang melibatkan simulasi serangan bajak laut dan pertukaran pengetahuan personel.
Untuk simulasi serangan bajak laut, Bakamla akan mengerahkan kapal Pulau Marore, sedangkan Penjaga Pantai Jepang akan menggunakan kapal Settsu, menurut Kowaas.
Ia menyoroti kerja sama jangka panjang antara Bakamla dan Penjaga Pantai Jepang.
Sebelumnya, kedua belah pihak telah melakukan berbagai kegiatan, antara lain pelatihan bersama dan pertukaran pendidikan antar personel.
Dalam latihan bersama ini, Bakamla bertujuan untuk memperkuat kemampuan pertahanan maritim dan memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Komandan Operasi Coast Guard Jepang , Kanosue Hiroaki, menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang terjalin kedua negara.
“Kami berharap kerja sama ini bisa semakin diperdalam. Kerja sama dengan Bakamla sudah kami jalin cukup lama. Apalagi kami juga punya kepentingan bersama dalam bidang ketahanan air,” ujarnya.
Selain latihan, pihaknya juga mendatangkan tim khusus Jepang bernama Mobile Cooperation Team (MCT) untuk memberikan pelatihan penanganan kejahatan di laut.
“MCT akan menginstruksikan mereka (cara) menangkap penjahat. Kami berharap Bakamla bisa belajar dari MCT untuk meningkatkan kemampuannya,” kata Kapten Satuan Tugas Anti-Pembajakan Penjaga Pantai Jepang, Nagasaki.
Disebutkannya, pengerahan ini menandai misi ke-13 kapal Penjaga Pantai Jepang ke Indonesia dari total 50 pengerahan ke Asia Tenggara sejak tahun 2000.
“Indonesia dinilai berhasil menangani beberapa kejahatan di laut. Pemerintah Jepang ingin wilayah maritim di Asia Tenggara aman dan bebas dari ancaman,” tambahnya.