X Umumkan Penghentian Operasional di Brazil

CEO/pemilik X (Twitter) Elon Musk

JAKARTA, Media Aksi – Platform media sosial X (Twitter) mengatakan pada hari Sabtu (17/8/2024)  bahwa mereka akan menutup operasinya di Brazil, mengklaim Hakim Agung Brazil Alexandre de Moraes mengancam akan menangkap perwakilan hukumnya jika mereka tidak mematuhi perintah.

X memberhentikan semua staf  yang tersisa di negara tersebut meskipun perusahaan itu mengatakan layanan tersebut akan tetap tersedia bagi masyarakat Brazil. Perusahaan  tidak menjelaskan bagaimana mereka dapat mengklaim akan menangguhkan operasi sambil terus menyediakan layanan bagi warga Brazil.

Awal tahun ini, perusahaan  berselisih dengan de Moraes terkait kebebasan berbicara, akun-akun sayap kanan, dan misinformasi di X. Perusahaan tersebut mengatakan bahwa perintah terbarunya merupakan bentuk penyensoran, dan membagikan salinan dokumen tersebut di X.

Di Amerika Serikat, kebebasan berbicara merupakan hak konstitusional yang jauh lebih permisif dibandingkan di banyak negara, termasuk Brazil, di mana de Moraes pada bulan April memerintahkan penyelidikan terhadap CEO Elon Musk atas penyebaran berita palsu yang memfitnah dan penyelidikan lain atas kemungkinan penghalangan, hasutan, dan organisasi kriminal.

Kaum politik kanan Brazil telah lama menganggap de Moraes melampaui batas dengan mengekang kebebasan berbicara dan terlibat dalam penganiayaan politik.

Entah dengan menyelidiki mantan Presiden Jair Bolsonaro, mengusir sekutu sayap kanannya dari media sosial, atau memerintahkan penangkapan para pendukung yang menyerbu gedung-gedung pemerintah pada 8 Januari 2023, de Moraes secara agresif mengejar mereka yang ia pandang sebagai pihak yang merusak demokrasi muda Brazil.

“Moraes telah memilih untuk mengancam staf kami di Brasil daripada menghormati hukum atau proses hukum,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan di X.

Dalam cuitannya pada Sabtu pagi, Musk, yang menyatakan diri sebagai “pemegang kebebasan berbicara absolut” dan pemilik X, mengatakan bahwa de Moraes “adalah aib besar bagi keadilan.” (Sumber : AP)

Pos terkait