JAKARTA, MEDIAAKSICOM – Dunia digital saat ini dibanjiri oleh konten AI yang semakin canggih. Deepfake, profil kencan palsu yang realistis, dan bahkan buku-buku yang dihasilkan AI, membuat sulit untuk membedakan manusia dari kecerdasan buatan.
Di tengah kekhawatiran ini, muncul sebuah solusi inovatif dari Tools for Humanity, sebuah perusahaan yang turut didirikan oleh CEO OpenAI, Sam Altman. Solusi tersebut bernama Orb Mini, sebuah perangkat pemindai iris yang bertujuan untuk memverifikasi kemanusiaan pengguna di dunia maya.
Orb Mini, yang tampilannya seperti perpaduan antara kamera smartphone futuristik dan properti film *Black Mirror*, memindai iris mata pengguna untuk memastikan bahwa mereka adalah manusia. Proses pemindaian ini menghasilkan “World ID,” sebuah token identitas berbasis blockchain yang secara digital menegaskan, “orang ini nyata dan memiliki iris mata sebagai buktinya.” Ide di baliknya adalah untuk mengatasi krisis kepercayaan di internet modern, sebuah krisis yang diakui oleh Altman dan OpenAI sendiri—yang kontribusinya pada dunia di mana AI dapat dengan mudah menghasilkan konten palsu, turut menyumbang pada masalah tersebut.
Tools for Humanity beranggapan bahwa internet masa depan membutuhkan bukti biometrik untuk memastikan bahwa pengguna sebenarnya adalah manusia, bukan sekadar model AI yang terprogram dengan baik. Dengan kata lain, Orb Mini hadir sebagai solusi untuk membendung gelombang penipuan dan manipulasi online yang kian marak di era AI. Konsep ini, meskipun terdengar futuristik dan sedikit dystopian, menawarkan pendekatan baru dalam mengatasi permasalahan autentikasi identitas di dunia digital yang semakin kompleks.
“Sam Altman and company claim a lack of trust is one of the most urgent crises of the modern internet. Unspoken is Altman and OpenAI’s contribution to a world where AI can generate books, deepfake voices, and even realistically awful dating profiles with ease.” Kalimat ini menyoroti ironi yang menarik. Perusahaan yang turut menciptakan teknologi AI yang dapat menghasilkan konten palsu, kini menawarkan solusi untuk mengatasi masalah yang sama. Hal ini menunjukkan kesadaran akan tanggung jawab etis dalam pengembangan teknologi AI dan upaya untuk mengurangi dampak negatifnya.
Namun, Orb Mini bukanlah sekadar proyek teknologi yang berdiri sendiri. Tools for Humanity telah menjalin kemitraan dengan beberapa perusahaan besar untuk memperluas jangkauan Orb Mini dan World ID. Visa, misalnya, bekerja sama dengan World untuk menciptakan kartu debit yang terhubung dengan aplikasi World. Match Group, raksasa kencan online, juga sedang menguji teknologi ini di Jepang untuk memverifikasi identitas pengguna di platform mereka, memastikan bahwa pengguna yang dilihat adalah manusia dan dewasa. Bahkan, Razer, perusahaan perangkat keras game, turut mengeksplorasi penggunaan World ID untuk membasmi bot dalam sesi multipemain. Hal ini menunjukkan potensi Orb Mini untuk diadopsi secara luas di berbagai sektor, mulai dari keuangan hingga hiburan.
Rencananya, Tools for Humanity akan meluncurkan 7.500 perangkat Orb Mini di Amerika Serikat pada akhir tahun ini. Perangkat ini akan ditempatkan di berbagai lokasi, termasuk pop-up store, lokasi mitra perusahaan, dan tempat-tempat umum lainnya. Desainnya yang portabel juga memungkinkan Orb Mini ditempatkan di berbagai lokasi yang mudah diakses oleh publik.
Tentu saja, pengumpulan dan penyimpanan data biometrik dari jutaan orang menimbulkan kekhawatiran tentang privasi dan keamanan. Tools for Humanity mengklaim telah menerapkan sistem keamanan yang andal, termasuk anonimisasi data dan tidak menyimpan citra iris. Namun, tetap saja, meminta orang untuk mempercayakan data biometrik mereka, terutama iris mata, kepada suatu perusahaan merupakan langkah yang berani dan berpotensi menimbulkan kontroversi.
Seiring dengan semakin banyaknya konten AI yang membanjiri media sosial dan semakin canggihnya skema penipuan online, kebutuhan untuk memastikan interaksi dengan manusia sungguhan menjadi semakin penting. Internet yang diverifikasi secara manusia adalah ide yang menarik, tetapi masih banyak pertanyaan yang perlu dijawab. Bagaimana cara memastikan keamanan data biometrik? Bagaimana mengatasi potensi penyalahgunaan teknologi ini? Dan seberapa jauh kita harus mempercayai sebuah perusahaan untuk menjaga keamanan identitas kita di dunia digital yang kian kompleks ini? Pertanyaan-pertanyaan ini perlu dikaji lebih lanjut sebelum Orb Mini dan sistem World dapat sepenuhnya diterima secara luas.
Meskipun demikian, Orb Mini mewakili sebuah upaya inovatif untuk mengatasi permasalahan autentikasi di era AI. Apakah teknologi ini akan berhasil mengatasi tantangannya dan diterima secara luas oleh masyarakat? Hanya waktu yang akan menjawabnya.
Sumber : techradar.com