MEDIAAKSI.COM – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat berkomitmen penuh untuk mengembangkan potensi wisata selancar di Dusun Bangko-Bangko, Kecamatan Sekotong, Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan merencanakan peningkatan infrastruktur untuk menjadikan kawasan ini sebagai destinasi surfing berskala nasional. Lokasi yang dijuluki Desert Point ini memang telah lama menjadi magnet bagi para peselancar mancanegara berkat tantangan ombaknya yang luar biasa.
Kawasan Bangko-Bangko bukan sekadar pantai biasa. Tempat ini memiliki reputasi internasional yang mentereng di kalangan komunitas selancar. Bahkan, Asosiasi Peselancar Dunia pernah menempatkan ombaknya di urutan keenam dalam daftar sepuluh pantai dengan ombak terganas di dunia.
Karakteristik ombaknya yang tinggi dan intens mampu menciptakan gulungan sempurna yang menyerupai terowongan, sebuah tantangan yang dicari oleh setiap peselancar profesional.
Dikenal dengan sebutan Desert Point karena hamparan pantainya yang membentang sepanjang satu kilometer layaknya padang pasir, lokasi ini menjadi tujuan favorit, terutama pada puncak musim liburan antara Juli dan Agustus.
Banyak turis asing, khususnya yang datang dari Nusa Penida, Bali, sengaja menyeberang untuk menaklukkan gulungan ombak legendaris di sini. Jaraknya yang relatif dekat membuat Bangko-Bangko menjadi pilihan utama bagi mereka yang haus akan adrenalin.
Melihat potensi besar ini, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat tidak tinggal diam. Minat dari berbagai pihak untuk mengembangkan Desert Point menjadi bukti bahwa kawasan ini memiliki masa depan yang cerah. Hal ini ditegaskan oleh Bupati Lombok Barat, Lalu Ahmad Zaini.
“Saat ini sudah ada pihak yang berminat menjadikannya sebagai destinasi nasional untuk kegiatan surfing,” kata Bupati Lalu Ahmad Zaini seperti dilansir Antaranews.
Langkah konkret pun telah disiapkan. Rencana pengaspalan jalan lingkar Bangko-Bangko sejauh 15 kilometer, dari Dusun Selegong hingga simpang tiga yang mengarah ke Desert Point, menjadi prioritas utama.
Peningkatan aksesibilitas ini diharapkan tidak hanya memudahkan wisatawan, tetapi juga membuka gerbang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar. Lebih jauh lagi, pemerintah berambisi menjadikan kawasan teluk Bangko-Bangko sebagai pintu masuk alternatif ke Lombok dari Bali, selain Pelabuhan Senggigi yang sudah ada.







