MEDIAAKSI.COM – Sebuah fenomena meresahkan tengah dialami para pengendara sepeda motor di sejumlah wilayah Jawa Timur, di mana ratusan unit kendaraan dilaporkan mogok serentak atau mengalami masalah mesin. Peristiwa yang terjadi di Bojonegoro, Sidoarjo, hingga Lamongan ini diduga kuat berkaitan dengan pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di SPBU setempat dalam beberapa hari terakhir.
Kondisi ini pertama kali mencuat setelah banyak bengkel di berbagai daerah menerima lonjakan “pasien” dengan keluhan yang identik. Para pemilik motor mengeluhkan mesin kendaraan mereka menjadi tersendat-sendat (brebet), kehilangan tenaga secara drastis, hingga mogok total dan sulit dinyalakan kembali.
Suliswanto, seorang mekanik di sebuah bengkel resmi di Bojonegoro, mengungkapkan bahwa masalah ini sudah terjadi sejak pekan lalu. Ia bahkan telah menangani puluhan motor dengan gejala yang sama persis.
“Sejak Jumat (24/10/2025), sedikitnya saya menerima 45 unit motor dengan keluhan mesin tersendat, tarikan berat, hingga busi cepat mati,” kata Suliswanto.
Menurutnya, solusi yang efektif adalah dengan menguras habis sisa BBM di tangki dan mengganti busi. “Setelah diganti busi dan bahan bakarnya dikuras, performa motor kembali seperti semula. Tapi kalau masih pakai bensin yang sama, ya brebet lagi,” tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Firman, seorang mekanik di kawasan Magersari, Sidoarjo. Ia menyoroti bahwa mayoritas motor yang terdampak adalah model-model baru dengan sistem injeksi.
“Tiga hari ini banyak motor masuk dengan keluhan sama. Rata-rata Honda BeAT keluaran 2020 ke atas, sistem injeksi. Semua mengaku baru isi Pertalite,” tutur Firman.
Di Lamongan, situasinya tidak berbeda. Anas, salah satu mekanik lokal, menyarankan solusi sementara bagi para pengendara yang mengalami masalah ini. “Rata-rata motor yang mengisi Pertalite mengalami brebet dan kehilangan tenaga. Solusinya sementara ganti ke Pertamax,” ujarnya.
Menanggapi keluhan yang meluas, pihak pengelola SPBU pun tidak tinggal diam. Edi Kusbandono, pemilik salah satu SPBU di Jalan Kombes Pol M Duryat, mengakui telah menerima banyak laporan dari pelanggannya dan sudah meneruskannya ke pusat.
“Sudah hampir 1 minggu kami menerima keluhan serupa dan sudah kami laporkan tapi belum ada tanggapan,” ujar Edi.
Pihak Pertamina, melalui Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menyatakan telah memonitor situasi ini. Pertamina telah mendirikan posko pengaduan di beberapa SPBU untuk menampung laporan langsung dari masyarakat dan melakukan penelusuran lebih lanjut.
“Sejauh ini hasil monitoring di media sosial ada 3 laporan dan postingan terkait yang sudah kami telusuri hingga ke titik SPBU pembelian produk BBM-nya,” ucap Ahad Rahedi. Sementara itu, pihak kepolisian di beberapa daerah juga telah turun tangan dengan mengambil sampel BBM dari SPBU yang dilaporkan untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab pasti dari masalah ini.







