BYD Masuk Pasar Kei Car di Jepang, Bos Suzuki Akui Jadi Ancaman Serius

MEDIAAKSI.COM –  Presiden Suzuki Motor, Toshihiro Suzuki, secara terbuka menyebut kehadiran BYD sebagai “ancaman besar” bagi dominasi mereka di pasar kei car Jepang menyusul langkah produsen mobil Tiongkok itu yang mulai merambah segmen kendaraan kompak. Pernyataan ini menandai babak baru persaingan ketat di salah satu segmen otomotif paling unik di Negeri Sakura, di mana pemain domestik telah lama berkuasa.

Persaingan di segmen mobil mungil atau K-Car Jepang semakin memanas setelah BYD memamerkan mobil Kei pertamanya, Racco, di ajang Tokyo Motor Show 2025. Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa produsen kendaraan listrik asal Tiongkok tersebut serius untuk merebut hati konsumen di pasar yang menyumbang sekitar 40% dari total penjualan mobil di Jepang.

Menanggapi manuver ini, Toshihiro Suzuki memberikan komentar yang menunjukkan sikap waspada sekaligus terbuka. Ia mengapresiasi langkah BYD yang memilih untuk bermain sesuai standar K-Car Jepang yang khas.

Bacaan Lainnya

“Ada banyak standar mobil kecil di seluruh dunia, dan BYD memilih standar K-Car Jepang. Saya senang akan hal itu,” ujar Suzuki. Ia menambahkan bahwa kompetisi baru ini dapat menjadi ajang bagi kedua pihak untuk saling belajar dan berkembang bersama.

Namun, di balik sambutan hangat tersebut, Suzuki tidak menutupi kekhawatirannya. Ia mengakui bahwa BYD merupakan “ancaman yang signifikan”, terlebih karena konsumen Jepang kini semakin terbuka untuk mempertimbangkan dan membeli produk-produk buatan Tiongkok.

Strategi BYD

Di sisi lain, pihak BYD menegaskan bahwa strategi mereka di Jepang tidak berfokus untuk menantang produsen lokal secara langsung. General Manager BYD Asia-Pacific Auto Sales, Liu Xueliang, menjelaskan bahwa tujuan utama mereka adalah memperkaya pilihan bagi konsumen.

“Kami tidak datang untuk bersaing dengan produsen mobil Jepang. Tujuan kami adalah menawarkan lebih banyak pilihan kepada konsumen Jepang sehingga mereka dapat bebas menentukan mobil atau merek mana yang mereka sukai,” kata Liu.

Meskipun telah beroperasi di Jepang selama dua dekade, BYD baru secara resmi memasuki pasar mobil penumpang pada Juli 2022. Sejak saat itu, mereka telah meluncurkan beberapa model mobil listrik seperti Atto 3, Dolphin, dan Seal, dengan total penjualan mencapai 7.123 unit per Oktober 2025.

Liu juga menyebutkan bahwa pertumbuhan penjualan yang stabil dan bertahap lebih mereka sukai daripada ekspansi yang terburu-buru. “Pertumbuhan bertahap seperti ini sebenarnya bermanfaat untuk membangun platform kami. Selama proses pertumbuhan, kami terus mengidentifikasi masalah dan memperbaiki diri,” tambahnya.

Kategori K-Car sendiri memiliki regulasi ketat, seperti mesin yang tidak boleh lebih dari 660cc dan dimensi yang sangat kompak. Dengan nilai pasar tahunan mencapai Rp301 triliun, segmen ini masih didominasi oleh pemain lokal seperti Honda N-Box, Suzuki Spacia, dan Daihatsu Move.

 

Pos terkait