Robosculptor: Robot Pijat AI Canggih, Masa Depan Industri Kebugaran?

Ilustrasi robot AI
Ilustrasi robot AI

MEDIAAKSI.COM – Inovasi teknologi kembali mencuri perhatian dunia kebugaran. Kali ini, sebuah perusahaan teknologi asal Amerika Serikat menghadirkan Robosculptor, sebuah robot pijat bertenaga kecerdasan buatan (AI) yang diklaim mampu memberikan pijatan berkualitas secara konsisten tanpa bantuan manusia.

Dengan teknologi yang menggabungkan pemindaian tubuh 3D dan kecerdasan buatan, Robosculptor hadir sebagai solusi modern dalam layanan pijat otomatis. Robot ini menggunakan lengan mekanik berujung silikon yang digerakkan oleh sistem AI canggih untuk menyentuh titik-titik tubuh secara akurat dan sesuai protokol pijat yang telah diprogram sebelumnya.

Memesan pijat mungkin tidak lagi memerlukan musik lembut dan obrolan basa-basi jika Anda lebih memilih berbaring di depan robot dengan lengan berujung silikon dan otak bertenaga AI. Itulah janji yang ditawarkan Robosculptor dengan sistem pijat bertenaga AI-nya,” tulis TechRadar dalam ulasannya.

Bacaan Lainnya

Keunggulan Robot Pijat AI Robosculptor

Salah satu keunggulan utama Robosculptor sebagai teknologi pijat terbaru adalah konsistensi layanannya. Tidak seperti terapis manusia yang dapat mengalami kelelahan atau perubahan suasana hati, robot ini dirancang untuk memberikan pijat otomatis yang terstandarisasi dan efisien setiap saat.

Tak hanya itu, Robosculptor mampu menangani hingga 240 sesi pijat per bulan, atau setara tiga kali lipat dari kapasitas kerja rata-rata seorang terapis manusia. Ini tentu menjadi nilai tambah bagi pusat kebugaran dan spa kelas atas yang ingin meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya operasional.

Namun, perusahaan juga menyadari bahwa teknologi seperti ini perlu diterima secara emosional oleh pengguna.

Perusahaan tampaknya tepat dalam memusatkan perhatian pada bagaimana membuat orang merasa nyaman dengan pengalaman ini. Sensasinya jauh lebih intens daripada getaran kursi pijat biasa, dan secara naluriah orang lebih memercayai manusia terlatih untuk memahami isyarat kecil terkait kenyamanan atau ketidaknyamanan—sesuatu yang tidak dimiliki oleh mesin karena tidak punya empati maupun kesadaran,” lanjut TechRadar.

Robot Pijat AI Bukan untuk Gantikan Terapis Manusia Sepenuhnya

Meski teknologi pijat otomatis ini membawa banyak manfaat, Robosculptor menegaskan bahwa robotnya tidak bertujuan menggantikan sepenuhnya peran terapis manusia. Layanan yang diberikan lebih difokuskan pada pijatan dasar dan berulang, bukan terapi intensif yang memerlukan keahlian sentuhan manusiawi.

Namun demikian, muncul kekhawatiran bahwa penggunaan robot pijat dalam jangka panjang dapat mengancam lapangan kerja di sektor terapi pijat. Sentuhan manusia, empati, dan kemampuan membaca kondisi klien secara intuitif tetap menjadi aspek yang tidak bisa digantikan oleh mesin.

Persaingan Teknologi Pijat Otomatis Semakin Ketat

Robosculptor bukanlah satu-satunya pemain di pasar robot pijat bertenaga AI. Sebelumnya, Massage Robotics telah lebih dulu meluncurkan robot pijat dengan dua lengan yang juga didukung oleh teknologi AI. Seiring perkembangan perangkat keras dan perangkat lunak kecerdasan buatan, kemampuan robot-robot pijat ini pun semakin canggih.

Isu-isu teoritis ini perlu diperhatikan karena Robosculptor bukan satu-satunya penyedia layanan pijat robotik. Massage Robotics, misalnya, telah memperkenalkan robot pijat berlengan dua lebih dari tiga tahun lalu, dan sejak itu perangkat keras maupun perangkat lunak AI-nya terus mengalami peningkatan. AI akan terus belajar dari beragam jenis tubuh, protokol, dan hasil perawatan. Lengan robot yang Anda temui hari ini mungkin masih terasa asing, tetapi lima tahun ke depan bisa saja tak bisa dibedakan dari terapis terbaik yang pernah Anda miliki,” ungkap TechRadar.

Masa Depan Pijat: Antara Sentuhan Teknologi dan Manusia

Dengan hadirnya teknologi pijat terbaru seperti Robosculptor, konsumen kini memiliki lebih banyak pilihan. Bagi mereka yang mengutamakan efisiensi dan hasil yang konsisten, robot pijat AI menjadi alternatif yang menarik. Namun bagi sebagian orang, sentuhan manusia tetap tak tergantikan dalam menciptakan rasa nyaman dan relaksasi.

Apapun pilihannya, kehadiran robot pijat ini menandai perubahan besar dalam industri kebugaran dan perawatan tubuh. Perpaduan antara teknologi dan layanan kesehatan akan terus berkembang, dan publik kini dihadapkan pada pertanyaan penting: apakah kenyamanan digital mampu menggantikan kehangatan manusia?

Sumber: TechRadar.com

 

Pos terkait