Revolusi AI Dorong Belanja IT Global Tembus 5,43 Triliun Dollar

revolusi ai
kecerdasan buatan

MEDIAAKSI.COM – Hasrat yang tak terbendung terhadap teknologi kecerdasan buatan (AI) diprediksi akan mendorong pengeluaran IT global mencapai rekor tertinggi sepanjang masa. Riset terbaru mengungkapkan bahwa belanja IT worldwide diproyeksikan menyentuh angka  5,43 triliun Dollar AS pada tahun 2025, menandai kenaikan signifikan sebesar 7,9% dibandingkan tahun sebelumnya.

Temuan dari lembaga riset Gartner ini menyoroti bagaimana investasi pada sistem data center menjadi motor penggerak utama pertumbuhan tersebut. Segmen ini diprediksi akan mengalami ekspansi luar biasa hingga 42,4%, menjadikannya area dengan pertumbuhan tercepat dalam ekosistem belanja IT.

Fenomena ini tidak lepas dari popularitas server yang dioptimalkan untuk AI beserta infrastruktur pendukungnya. Menurut analisis Gartner, alokasi dana untuk infrastruktur AI bahkan bisa mencapai tiga kali lipat dibandingkan pengeluaran untuk server konvensional.

Bacaan Lainnya

Meskipun tidak ada sektor lain yang mampu menyaingi pertumbuhan sistem data center, segmen perangkat lunak juga menunjukkan tren positif dengan proyeksi kenaikan 10,5%, melampaui rata-rata pertumbuhan IT secara keseluruhan.

Sementara itu, kategori lainnya seperti perangkat keras (naik 5,4%), layanan IT (naik 4,4%), dan layanan komunikasi (naik 2,1%) juga diprediksi akan menyerap lebih banyak anggaran tahun ini ketimbang periode sebelumnya, meski dengan tingkat pertumbuhan di bawah rata-rata.

Menariknya, angka pertumbuhan 7,9% ini tidak jauh berbeda dengan capaian tahun lalu yang mencapai 7,4%. Gartner mengaitkan hal ini dengan ketidakpastian geopolitik yang masih berlanjut di berbagai belahan dunia.

Kondisi ini memunculkan apa yang disebut sebagai “jeda ketidakpastian”, dimana proyek-proyek baru mengalami penundaan bukan karena pemotongan anggaran, melainkan karena sikap hati-hati menghadapi kondisi ekonomi dan geopolitik. Anggaran tetap dialokasikan, namun realisasi pengeluarannya mengalami peninjauan strategis.

Dampak paling signifikan diperkirakan akan menimpa sektor perangkat keras dan infrastruktur IT akibat fluktuasi harga dan gangguan rantai pasokan. Sebaliknya, layanan berulang seperti cloud computing cenderung lebih stabil menghadapi gejolak tersebut.

Baik layanan IT maupun layanan komunikasi diprediksi akan mengalami pertumbuhan yang lebih rendah tahun ini dibandingkan dengan pencapaian 2024.

“Meskipun terdapat jeda bisnis pada pengeluaran baru akibat lonjakan ketidakpastian global, dampaknya terserap oleh inisiatif digitalisasi AI dan generative AI yang terus berlanjut,” ungkap John-David Lovelock, Distinguished VP Analyst dari Gartner.

Pernyataan ini menggarisbawahi bagaimana momentum AI tetap menjadi kekuatan dominan yang mampu mengimbangi kekhawatiran ekonomi global, memastikan sektor teknologi informasi tetap pada jalur pertumbuhan yang solid.

Sumber : techradar

Pos terkait