JAKARTA, Media Aksi – Pernahkah Anda mengalami saat-saat di mana segalanya berubah? Saat-saat di mana kesedihan yang mendalam menjadi titik balik yang mengubah hidup seseorang untuk selamanya? Inilah yang dialami pemilik Ayoda Farm, Bungaran Eka Suryadi, atau juga dikenal sebagai Bung Yadi.
Kisah Bung Yadi, dari seorang karyawan yang menghadapi banyak tantangan hingga menjadi pengusaha pertanian yang sukses, mengajarkan kita tentang kekuatan doa, kerja keras, dan kepercayaan pada jalan Tuhan.
Anda akan menemukan perjalanan transformasional Bung Yadi dalam artikel ini. Perjalanan ini bermula dari krisis keyakinan yang ia alami, kehilangan ibu tercintanya, dan pembentukan Ayoda Farm, sebuah perkebunan makanan kecil di Tangerang yang sekarang menjadi contoh pertanian berkelanjutan dan ketahanan pangan lokal.
Mari kita simak bagaimana kombinasi antara tawakal dan ikhtiar mampu mengubah kesedihan menjadi kesuksesan. Semoga tulisan ini akan memberi manfaat khususnya bagi kalian yang sedang mencari inspirasi dalam mengembangkan diri dan merintis usaha atau bisnis.
Ketika Kehilangan Membuka Pintu Perubahan
Tidak ada yang lebih menyakitkan daripada kehilangan orang yang kita sayangi. Bung Yadi melihat kepergian ibunya sebagai peristiwa yang mengguncang hidupnya. Karena kesedihan yang mendalam, dia tidak hanya mengalami kerusakan hati, tetapi juga mengalami krisis keyakinan yang membuatnya mempertanyakan jalan hidupnya yang telah dia jalani selama ini.
Berbicara tentang masa sulitnya, Bung Yadi mengatakan, “Kehilangan ibu membuat saya seperti kehilangan kompas hidup. Saya mulai mempertanyakan banyak hal, termasuk keyakinan dan tujuan hidup saya sendiri.”
Meskipun demikian, ada pepatah yang mengatakan, “Tuhan tidak pernah menguji hamba-Nya melebihi kemampuannya.” Tidak diragukan lagi, fase hitam ini mendorong Bung Yadi untuk melakukan introspeksi mendalam. Ia mulai menyadari bahwa rutinitas sehari-harinya sebagai karyawan tidak membawa kebahagiaan dan makna yang sebenarnya baginya.
Melalui pergumulan batin yang panjang, Bung Yadi memutuskan untuk kembali memperkuat hubungannya dengan Sang Pencipta. Ia mulai memperbaiki kualitas ibadahnya, terutama shalat lima waktu yang selama ini mungkin dilakukan hanya sekeda rutinitas.
Kekuatan Doa dan Tawakal dalam Membangun Usaha
Prinsip yang dia pegang teguh, “Perbaiki sholatmu, maka Allah perbaiki hidupmu,” adalah salah satu pelajaran paling berharga dari kisah Bung Yadi.
Menurut pengalamannya, ketika ia mulai shalat secara teratur dengan khusyuk dan tepat waktu, pintu kebaikan mulai terbuka untuknya secara bertahap. Ide-ide kreatif muncul, kesempatan baru muncul, dan yang paling penting, ia menemukan ketenangan hati untuk menghadapi tantangan.
“Shalat bukan sekadar ritual. Ia adalah komunikasi langsung kita dengan Allah. Ketika kita memprioritaskan hubungan dengan-Nya, segala urusan dunia akan dipermudah,” tutur Bung Yadi dengan penuh keyakinan.
Namun, Bung Yadi menegaskan bahwa tawakal, atau menyerahkan diri kepada Allah, harus diimbangi dengan ikhtiar, atau upaya, yang paling mungkin. Menurutnya, berdoa tanpa usaha adalah kemalasan yang berselimut spiritualitas, dan berusaha tanpa doa adalah kesombongan yang akan mengakibatkan kekecewaan.
Dalam membangun bisnisnya, Bung Yadi menggunakan filosofi ini: “Kita harus bekerja seolah-olah segalanya tergantung pada usaha kita, namun berdoa seolah-olah segalanya tergantung pada Allah.”
Lahirnya Ayoda Farm: Mini Food Estate yang Berkelanjutan
Bung Yadi mendirikan Ayoda Farm di Tangerang dengan tekad dan keyakinan yang kuat akan pentingnya ketahanan pangan lokal. Sebuah mini food estate yang berfokus pada produksi makanan dan keberlanjutan ekosistem pertanian.
Ayoda Farm mengadopsi sistem pertanian yang saling mendukung dengan berbagai ternak dan tanaman. Konsep keberlanjutan digunakan dalam manajemen berbagai aspek, mulai dari sistem hidroponik yang menanam sayuran segar hingga peternakan yang menghasilkan pupuk organik untuk lahan pertanian.
Menurut Bung Yadi, pertanian bukan hanya tentang menanam dan memanen. Ini tentang bagaimana kita menciptakan sistem yang mampu bertahan dan bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan dalam jangka panjang.
Yang menarik adalah Ayoda Farm menggunakan metode pertanian yang tidak konvensional. Mengadopsi teknologi hidroponik, yang memungkinkan produksi sayuran berkualitas tinggi tanpa memerlukan lahan yang luas, adalah langkah inovatif yang diambil oleh Bund Yadi. Ini adalah solusi yang cerdas terutama di daerah perkotaan seperti Tangerang yang memiliki sedikit lahan pertanian.
“Dengan hidroponik, kita bisa menghasilkan sayuran yang lebih bersih, bebas pestisida, dan memiliki produktivitas lebih tinggi dibandingkan metode konvensional. Ini adalah salah satu cara kita beradaptasi dengan tantangan pertanian modern,” tambahnya.
Menyeimbangkan Tanggung Jawab Sosial dan Profitabilitas Bisnis
Ayoda Farm berbeda dari usaha pertanian lainnya karena komitmen Bung Yadi untuk menyeimbangkan keuntungan bisnis dengan tanggung jawab sosial. Ia sangat memahami bahwa sebuah usaha tidak hanya harus menghasilkan keuntungan untuk bertahan hidup, tetapi juga harus berdampak positif pada masyarakat sekitar.
Saat ditanya tentang filosofi bisnisnya, Bung Yadi menjawab, “Bisnis yang baik adalah bisnis yang tidak hanya menguntungkan pemiliknya, tetapi juga membawa manfaat bagi orang banyak.”
Bung Yadi menciptakan lapangan kerja bagi orang-orang di sekitarnya melalui Ayoda Farm. Selain itu, ia aktif berbagi keterampilan pertanian dan pengetahuan kepada siapa saja yang ingin belajar. Dia percaya bahwa dengan memberikan ilmu dan keberkahan kepada orang lain, ilmu dan keberkahan akan meningkat.
“Ketika kita berbagi ilmu dan rezeki, Allah akan menambahkan keberkahan pada apa yang kita miliki. Ini bukan sekadar teori spiritual, tapi fakta yang saya alami sendiri,” tuturnya.
Dalam mengelola keuangan bisnisnya, Bung Yadi menerapkan prinsip kehati-hatian dan perencanaan yang matang. Pengalaman pahitnya berjuang keluar dari jeratan utang mengajarkan dia betapa pentingnya manajemen keuangan yang baik.
“Mengelola bisnis itu seperti mengelola keluarga. Kita harus tahu kapan menghabiskan dan kapan menahan diri. Keuntungan yang kita dapat hari ini harus kita investasikan untuk pertumbuhan di masa depan,” jelasnya.
Visi Besar di Balik Ayoda Farm
Visi Bung Yadi dengan Ayoda Farm menjadi semakin relevan di tengah krisis pangan global dan perubahan iklim. Ia percaya bahwa ketahanan pangan harus dimulai di tingkat lokal melalui produksi makanan yang dekat dengan pelanggan.
Bung Yadi menjelaskan, “Ketika makanan diproduksi dekat dengan tempat konsumsi, kita tidak hanya mengurangi jejak karbon dari transportasi pangan, tetapi juga memastikan kesegaran dan nilai nutrisi yang optimal.”
Ayoda Farm menjadi bukti nyata bahwa pertanian skala kecil hingga menengah tetap dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan. Menurut Bung Yadi, banyak usaha pertanian kecil yang tersebar di berbagai wilayah lebih baik daripada sedikit pertanian berskala besar yang terpusat.
Ungkapnya, “Sistem pangan yang terdesentralisasi lebih tahan terhadap krisis. Ketika satu wilayah mengalami masalah, wilayah lain masih bisa berproduksi dan mendistribusikan makanan.”
Selain itu, Bung Yadi berharap model Ayoda Farm dapat diterapkan di berbagai tempat, sesuai dengan keadaan dan potensi lokal. Ia percaya bahwa untuk mendukung ketahanan pangan nasional, setiap daerah memiliki keunikan yang dapat dioptimalkan.
Setiap daerah di Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan pertanian yang sesuai dengan karakteristik lokalnya karena kekayaan alamnya yang luar biasa. Dia kemudian menyimpulkan, “Tugas kita adalah mengoptimalkan potensi tersebut dengan sentuhan teknologi dan manajemen modern.”
Penutup: Ketika Iman Bertemu Inovasi
Perjalanan Bungaran Eka Suryadi dari kegagalan ke kesuksesan mengingatkan kita pada sebuah prinsip universal: setiap kesulitan selalu membawa peluang bagi mereka yang siap mengubah diri. Kisah-kisahnya menunjukkan bahwa iman yang teguh, kerja keras yang tak kenal lelah, dan inovasi yang berkelanjutan dapat menjadi cara yang efektif untuk mengatasi berbagai tantangan hidup.
Bung Yadi dan keluarganya sekarang mendapatkan uang dari Ayoda Farm, yang sekarang menjadi contoh ketahanan pangan lokal yang berkelanjutan. Bung Yadi telah pergi jauh melampaui harapan awalnya karena prinsipnya, “perbaiki sholatmu, maka Allah perbaiki hidupmu.”
Melalui kisah inspiratif ini, kita diingatkan bahwa kesuksesan sejati diukur dari sejauh mana kita dapat membantu orang lain dan alam. Keberkahan akan datang dengan tak terduga ketika kita berani menyelaraskan bisnis dengan nilai-nilai spiritual dan tanggung jawab sosial, seperti yang ditunjukkan oleh Bung Yadi.
Mari kita ambil inspirasi dari perjalanan Bung Yadi dan Kebun Ayoda sebagai pengingat bahwa kita semua memiliki kemampuan untuk mengubah dunia dengan mengimbangi tawakal dan usaha, doa dan kerja keras.