JAKARTA, Media Aksi – Indonesia siap membantu rekonstruksi Jalur Gaza menyusul gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang akan dimulai pada 19 Januari 2025, menurut Menteri Luar Negeri Sugiono.
“Pemerintah Republik Indonesia siap mendukung pembangunan kembali dan rekonstruksi Gaza,” kata Sugiono, Jumat.
Ia menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mengadvokasi perjuangan Palestina, termasuk pemulihan dan kemerdekaannya, melalui segala cara yang ada.
Indonesia juga siap menyediakan personel penjaga perdamaian jika diminta oleh resolusi PBB, tambahnya.
Sugiono menilai perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel, yang dicapai di Qatar pada 15 Januari, membuka peluang baru dan meningkatkan harapan perdamaian jangka panjang di Palestina.
Apalagi bangsa Palestina sudah lama menderita akibat agresi Israel yang berlangsung tanpa henti selama hampir 500 hari terhitung sejak 7 Oktober 2023.
Indonesia menegaskan kembali perlunya kedua belah pihak berkomitmen terhadap ketentuan gencatan senjata untuk memastikan implementasinya efektif.
“Kami berharap hal ini akan membuka masa depan baru bagi perdamaian di Timur Tengah dan sekitarnya,” kata Sugiono.
Ia juga menyatakan harapannya bahwa gencatan senjata akan memulai proses mewujudkan solusi dua negara sebagai resolusi yang paling layak terhadap konflik Israel-Palestina, menurut konsensus internasional.
“Kami sangat yakin bahwa perdamaian permanen hanya dapat diwujudkan melalui solusi dua negara,” tegasnya.
Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani mengumumkan perjanjian gencatan senjata pada hari Rabu, menyusul negosiasi ekstensif yang ditengahi oleh Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir.
Perjanjian tersebut mencakup ketentuan pertukaran tahanan, penghentian permusuhan, jaminan keamanan bagi Israel, dan peningkatan akses bantuan kemanusiaan di Gaza.
Meskipun ada kekhawatiran bahwa mereka akan mengingkari gencatan senjata, pihak berwenang Israel mengkonfirmasi penerimaan mereka terhadap perjanjian tersebut pada Jumat malam.(ANTARA)