Pengalaman Kiki Abdul Rachman yang Mengubah Pandangan Bisnis Digital Marketing

Ilustrasi marketplace
Ilustrasi marketplace

BANDUNG, MEDIAAKSI.COM – Suara di ujung telepon terdengar bergetar, hampir menangis. Bukan karena sedih, melainkan kebahagiaan yang meluap-luap. Itulah momen paling berharga yang tak akan pernah dilupakan Kiki Abdul Rachman, founder Dimaloka Jasa Optimasi Marketplace, ketika menjalankan bisnis digital marketing selama lima tahun terakhir.

Telepon yang Mengubah Segalanya

“Beberapa bulan kemudian dia hubungi lagi dengan suara hampir nangis bahagia karena omzetnya melonjak. Itu momen yang bikin kami merasa bisnis ini lebih dari sekadar jual jasa, tapi bisa benar-benar mengubah hidup orang lain,” kenang pria kelahiran Bandung, 1 Mei 1990 ini dengan mata berbinar.

Cerita bermula pada awal 2020, ketika Dimaloka baru saja berdiri dan masih beroperasi dari meja kecil di rumah Kiki. Saat itu, seorang pemilik brand fashion muslim dari Makassar menghubungi untuk memesan website sederhana. Yang tidak diduga, pertemuan profesional itu berubah menjadi sesi curhat yang mendalam.

Bacaan Lainnya

Dari Website Sederhana ke Pendampingan Menyeluruh

“Lucunya, setelah website selesai, dia malah curhat panjang tentang kesulitannya jualan online, bahkan sampai masalah rumah tangga,” ungkap lulusan S1 Komputer yang akrab disapa Bang Kiki Abdul ini sambil tersenyum mengingat momen tersebut.

Pengalaman itulah yang mengubah perspektif Kiki tentang bisnis digital marketing. Ia menyadari bahwa di balik setiap brand dan website yang dikelola, ada manusia dengan perjuangan dan mimpi yang nyata. Respons spontan yang diberikan Kiki kepada klien dari Makassar itu pun melampaui kontrak kerja biasa.

“Dari situ kami bantu bukan cuma sekadar bikin website, tapi juga ngajarin cara live jualan di Instagram, setting iklan Facebook, sampai tips ngelola stok biar nggak rugi,” jelasnya mengenang pendekatan humanis yang kini menjadi ciri khas Dimaloka.

Pendekatan personal dan penuh empati ini ternyata memberikan hasil yang luar biasa. Klien dari Makassar yang awalnya kesulitan menjual produk fashion muslimnya secara online, perlahan mulai merasakan perubahan signifikan dalam bisnisnya. Omzet yang tadinya stagnan mulai menunjukkan peningkatan yang konsisten.

Momen Puncak yang Mengubah Filosofi Bisnis

Momen puncaknya terjadi beberapa bulan kemudian ketika klien tersebut menelepon Kiki dengan suara penuh emosi. Bukan karena komplain, melainkan untuk menyampaikan kabar gembira bahwa omzet bisnisnya melonjak drastis setelah menerapkan strategi digital yang diajarkan tim Dimaloka.

“Saya jatuh cinta pada bidang ini karena ada kepuasan batin yang luar biasa ketika melihat klien kami berkembang pesat setelah dibantu strategi digital yang tepat,” ungkap Kiki menjelaskan alasan mendalam mengapa ia memilih berkecimpung di dunia digital marketing.

Pengalaman berkesan itu mengukuhkan prinsip yang dipegang Kiki sejak awal. “Sejak awal membangun DIMALOKA pada 2020, saya selalu menanamkan prinsip bahwa bisnis ini bukan hanya soal cuan, tapi soal membantu bisnis lokal agar bisa naik kelas lewat digital,” tegasnya.

Dampak Jangka Panjang: Dari Satu Klien ke Ratusan UMKM

Filosofi “Mendoakan Klien” yang Unik

Kini, setelah lima tahun beroperasi, Dimaloka telah membantu ratusan klien dari berbagai sektor mulai fashion, kuliner, kosmetik, hingga properti. Namun, momen dengan klien dari Makassar tersebut tetap menjadi pengalaman paling berkesan yang membentuk karakter perusahaan.

Filosofi “mendoakan klien” yang diterapkan Kiki dan timnya bukan sekadar formalitas. “Ini mungkin terdengar sederhana, tapi kami percaya rezeki datang juga dari hal-hal non teknis. Tim kami terbiasa mendoakan klien supaya usahanya lancar, iklannya sukses, website-nya ramai orderan. Karena kalau klien sukses, kami pun ikut bertumbuh,” jelasnya.

Pendekatan Humanis yang Membedakan dari Kompetitor

Pendekatan unik inilah yang membedakan Dimaloka dari kompetitor lain. Selain menawarkan layanan teknis seperti pembuatan website, optimasi marketplace, dan pengelolaan Facebook Ads, mereka juga memberikan pendampingan emosional dan konsultasi gratis tanpa batas.

“Kami tidak hanya ‘jual putus’, tapi juga mendampingi klien dengan konsultasi gratis, training, dan tips praktis agar mereka bisa lebih mandiri dalam mengelola bisnis digitalnya,” terang Kiki mengenai komitmen jangka panjang perusahaannya.

Visi Masa Depan: Lebih dari Sekadar Angka Bisnis

Bagi Kiki, setiap klien bukan hanya angka dalam laporan keuangan, tetapi partner yang memiliki cerita dan perjuangan masing-masing. Pengalaman dengan klien dari Makassar telah mengajarkan bahwa kesuksesan bisnis digital marketing tidak hanya diukur dari ROI atau peningkatan traffic, tetapi juga dari kemampuan mengubah hidup dan memberikan harapan baru bagi para pelaku usaha.

Dengan pengalaman berharga tersebut, Kiki dan tim Dimaloka kini semakin mantap menjalankan misi membantu brand lokal berkembang melalui strategi digital yang tepat sasaran dan penuh empati.(*)

Pos terkait